Rabu, Agustus 11, 2010

PDAM Tolak Tanggapi Keluhan Warga Tibang

Direktur PDAM: Sebagian Warga bukan Pelanggan
BANDA ACEH - Warga dua dusun di Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, mengeluhkan tidak mendapai suplai air PDAM di permukiman mereka. Padahal, di Dusun Meulagu dan Meulingke itu terdapat lebih dari 250 jiwa yang membutuhkan suplai air bersih setiap harinya. Keluhan warga yang disampaikan Keuchik Gampong Tibang itu ditanggapi oleh Direktur PDAM Tirta Daroy, dengan mengatakan bahwa sebagian warga yang menikmati air di gampong tersebut bukan pelanggan PDAM. Sehingga pihak PDAM Tirta Daroy menolak menangani keluhan yang disampaikan warga.

Keuchik Gampong Tibang, Mahyiddin Makam kepada Serambi mengatakan, ia telah beberapa kali mengirim surat ke PDAM Tirta Daroy untuk menyampaikan keluhan sejumlah warganya yang sudah setahun tak menerima suplai air dari PDAM. Keluhan warga itu juga ia tembuskan ke Pemko Banda Aceh. Namun, hingga kini keluhan masyarakat itu tak juga ditanggapi baik oleh PDAM Tirta Daroy yang mengelola distribusi air, maupun oleh Pemko Banda Aceh sebagai pemilik BUMD dimaksud.

“Memasuki bulan Ramadan, tentu masyarakat sangat membutuhkan air. Meskipun distribusi air bersih cukup normal di Gampong Tibang, Namun warga di Dusun Meulagu dan Meulingke, masih ada yang belum mendapatkan air bersih. Keluhan itu sudah saya sampaikan, tapi belum ditindaklanjuti,” ujar Mahyiddin, Minggu (8/8).

Ia menduga, tidak mengalirnya air ke dua dusun itu disebabkan ada bagian pipa yang tersumbat. Sehingga distribusi air menjadi tidak lancar. “Kami berharap ada petugas yang turun mengecek hal itu. Barangkali ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Selama ini warga rutin membayar tapi tidak dialiri air,” ungkap Mahyiddin.

Tolak tanggapi keluhan
Sementara Direktur PDAM, Junaidi membantah bahwa warga yang tak menerima suplai air mencapai dua dusun. Menurutnya warga yang tak mendapat suplai air hanya di satu dusun. Dia menyebutkan, satu dusun itu berada di ujung Gampong Tibang, dan sebagian warga di dusun itu bukan pelanggan PDAM. Sehingga pihaknya menolak menanggapi keluhan warga tersebut.

Kepada Serambi, Junaidi menjelaskan ada warga di dusun tersebut yang belum menjadi pelanggan tetap PDAM, tapi sudah menikmati air secara gratis dengan sebebas-bebasnya. Bahkan, terkait masalah itu, pihaknya telah melayangkan surat beberapa kali kepada keuchik setempat. Surat dimaksud, sebut Junaidi, terkait permintaan penertiban terhadap warga yang tidak berhak menikmati air, karena belum menjadi pelanggan PDAM. “Namun permintaan kami agar dilakukan penertiban terhadap warga itu belum dilaksanakan sampai saat ini,” kata Junaidi, kemarin.

Dia juga menambahkan, pihaknya tidak mau menanggapi keluhan warga itu karena setelah sekian lama menikmati air bersih, masih ada warga yang tidak melapor dan mendaftarkan diri sebagai pelanggan PDAM Tirta Daroy. “Inilah kondisi yang selalu kami hadapi. Kalau dia betul-betul pelanggan PDAM tentu akan melaporkan hal itu langsung ke kantor. Dengan cepat kami akan menurunkan petugas ke lokasi untuk mengecek kerusakan itu. Kami juga menjamin, kalau dia memang seorang pelanggan tapi tidak mendapatkan air dari PDAM, silahkan tidak usah membayar,” ujarnya.(mir)

Tidak ada komentar: