Senin, Maret 21, 2005

H2O Partners dari Belanda turut serta membangun kembali Aceh dan Nias


PDF Print
Bencana tsunami melanda Aceh pada bulan Desember 2004, selain itu pada bulan Maret 2005, Nias diguncang gempa bumi berkekuatan tinggi, 8,7 skala Richter.
Sektor Air Belanda sangat peduli terhadap dampak kejadian ini. Inisiatif timbul dan perusahaan-perusahaan Air Bersih Belanda dan Badan Pengelola Air Bersih Belanda untuk membantu korban-korban dan daerah-daerah yang terkena bencana alam tersebut dalam penyediaan air bersih.

Perusahaan-perusahaan Air Bersih Belanda dan Badan Pengelola Air Bersih Belanda diwakili oleh organisasi cabangnya Vewin dan UvW memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang terkena dampak tsunami dan gempa bumi. Inisiatif ini didukung oleh dua perusahaan Air Bersih Belgia: KIWA dan Aqua for All, begitu pula Aquanet, Water Fund Indonesia, Protos dan beberapa propinsi di Belanda serta Pemerintah Kota begitu pula berbagai donor komersil.

H2O Partners Sumatera

Untuk tujuan ini, Yayasan H2O Partners Sumatera didirikan pada bulan April 2005. Dengan dana yang terkumpul dan Sektor Air Belanda dan berbagai donor nasional maupun asing, Yayasan tersebut melaksanakan Program Bantuan Sektor Air Belanda, DWSAP (Dutch Water Sector Assistance Program) untuk Sumatera Wilayah Utara dan Barat.
Tujuan utama Bantuan Program Yayasan tersebut adalah untuk membantu PDAM, Pemerintah Kabupaten, membangun kembali infrastruktur agar PDAM dapat beroperasi.

SAB-SAS

Yayasan H2O Partners beroperasi di Indonesia sejak bulan Mei 2005 dengan singkatan SAB-SAS (Sektor Air Belanda Mendukung Sektor Air Sumatera Wilayah Utara) H2O Partners mengelola kontribusi dari perusahaan-perusahaan Air Bersih di Negeri Belanda, Water Board Belanda, bantuan dari beberapa Propinsi dan Pemerintah Kota Belanda dan Belgia, institusi lainnya serta berbagai perusahaan Konsultansi Pemerintah Belanda memberikan konstribusinya sebesar Euro 5 juta, sehingga dana bantuan yang diperoleh mencapai Euro 11 Juta.

Program ini diformulasikan setelah dilakukan pembicaraan-pembicaraan luas dengan masyarakat pengungsi dan PDAM yang terkena dampak tsunami serta Pemerintah Kabupaten. Disamping itu, diskusi diadakan di Propinsi Aceh dengan Bappeda TK- I dan wakil Gubernur, sedangkan di Propinsi Sumatera Utara diskusi diadakan dengan perusahaan air bersih propinsi yakni TIRTANADI.

Pada tingkat Pusat, program tersebut dibicarakan dengan federasi air minum Indonesia (PERPAMSI), dengan Bappenas dan dengan Kementrian PU. Pada waktu yang sama masukan berharga diterima dari Kedutaan Belanda di Jakarta, serta dari kedutaan Indonesia di Negeri Belanda, begitu pula dari Kementrian Kerjasama Pembangunan Belanda serta Kerjasana Sektor Air.
Sebagai hasil dari konsultasi-konsultasi tersebut Program Bantuan Sektor Air Belanda dimasukkan dalam Blueprint aksi oleh Pemerintah Indonesia.

Bantuan dalam masa tahapan darurat

  • Dalam masa tahapan darurat, SAB-SAS telah membantu beberapa PDAM yang terkena dampak tsunami / gempa bumi dengan penyediaan mobil tangki air dan truk pick up, begitu pula melaksanakan beberapa pekerjaan kecil PDAM di Bireun, Sigli dan Nias.
  • SAB-SAS membantu sebagian gaji karyawan PDAM selama 6 bulan.
  • 20 buah Perfector-E (mobil treatment plant ) yang dikirim dari Negeri Belanda dibagikan untuk Aceh Utara, Aceh Besar, Nias Utara& Nias Selatan dan Simeulue.
Sasaran Program

  • Meningkatkan pelayanan kebutuhan air bersih untuk 4 wilayah
  • Meningkatkan fasilitas sanitasi di 4 wilayah
  • Meningkatkan kapasitas pengoperasian air bersih dan fasilitas sanitasi.

Secara kuantitatif sasaran :

  • Pelayanan Air Bersih ( coverage > 60%)
  • Pelayanan sanitasi ( coverage 40 %)
  • PDAM dapat menghasilkan pemasukan sehingga O & M terjamin dan pengoperasian berjalan tanpa kerugian.

Kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan


Kabupaten Aceh Utara:

  • Master plan untuk PDAM dikontrakkan kepada konsultan Wahana, bulan Maret akan selesai.
  • DED untuk WTP Sawang telah dikontrakkan.
  • DED untuk WTP Lhoksukon telah dikontrakkan
  • Fasilitas sanitasi sedang di bangun.
  • Bangunan untuk training hampir selesai.

Kabupaten Aceh Besar:

  • DED Lhoknga dikontrakkan
  • 2 Perfector E dipinjamkan pada ESP/USAID. Training diberikan PDAM.
  • Identifikasi jaringan pipa PDAM di Selimum dan Jantho.

Kabupaten Aceh Barat:

  • Rehabilitasi WTP Rantau Panjang hampir selesai
  • Perbaikan WTP Lapang sedang dilakukan dan akan selesai bulan Maret.
  • DED untuk WTP baru Rantau Panjang dan jaringan pipa dikontrakkan
  • Masterplan / surveying drainage dikontrakkan.

Kabupaten Simelue (Sinabang)

  • Pekerjaan pembangunan kantor baru PDAM telah dimulai.
  • Usulan disampaikan kepada PDAM untuk membuat perbaikan-perbaikan darurat sistem perpipaan air bersih Sinabang.

Kabupaten Nias Selatan / Teluk Dalam

  • Pembangunan gedung kantor PDAM hampir selesai.
  • Kontrak DED untuk WTP baru dan jaringan perpipaan telah dibuat.
  • Pekerjaan jaringan pipa sanitasi di Hilisimaetano di mulai.
  • Pekerjaan persiapan Master-Plan drainase telah dibuat.

Kabupaten Nias/Gunung Sitoli

  • Kontrak DED untuk WTP Binaka dan rehabilitasi jaringan perpipaan di buat.
  • Survey untuk alternatif sumber air dilanjutkan.
  • Persiapan pekerjaan Masterplan Drainase sedang berjalan.

Penguatan Institusi / Training

  • Yang akan memberikan training telah dihubungi
  • Sasaran pelajaran ditentukan
  • Usulan training praktis di formulasikan.