Kamis, Juni 10, 2010

Kuras Rp30,726 M, WTP mubazir

SIGLI – Wakil ketua komisi B DPRK Pidie, Khairil Syahrial, menyayangkan proyek penyulingan air bersih atau Water Treatment Plant (WTP) yang terletak di kecamatan Keumala Dalam, kabupaten Pidie tidak berfungsi. Padahal proyek ini menguras dana Rp30,726 miliar.

“Proyek WTP itu dikerjakan dua tahun lalu. Namun pengerjaannya terkesan mubazir. Sehingga masyarakat tidak dapat menikmati air bersih. Apalagi untuk pembangunan sambungan pipanya sebesar Rp 4,6 miliar,” kesalnya, tadi sore.

Menurutnya, bangunan WTP itu bantuan BRR. Dan didesak rekanan segera menyelesaikan proyek tersebut. Jangan sampai WTP menjadi barang rongsokan. Masyarakat di kecamatan Kembang Tanjong, Simpang Tiga, Mutiara, kota Sigli dan sekitarnya belum bisa menikmati WTP.

Apalagi, katanya, kota Sigli acap kali terjadi krisir air bersih yang bersumber dari pipa PDAM. Akan tetapi, jika proyek WTP bisa difungsikan, warga kota Sigli tidak sulit lagi memperoleh air bersih.

Terpisah, direktur PDAM Sigli, Asmadi Ajie, mengatakan, belum berfungsinya WTP, lantaran adanya perbaikan pipa yang bocor pada lima titik oleh rekanan PT Utama Karya. Sebelumnya, pipa mengalami bocor pada sembilan titik. Tapi telah diperbaiki.

“Kami belum tahu kapan WTP berfungsi. Pemkab Pidie belum bisa menerima WTP, jika belum bisa diselesaikan 100 persen. Hasil kajian, WTP mampu menyuplai air 80 liter per detik diperuntukkan untuk kota Sigli, Kembang Tanjong, Mutiara, Simpang Tiga, dan kecamatan lainnya,” pungkasnya.

Editor : SATRIADI TANJUNG
(dat07/ser)