Minggu, Februari 21, 2010

MUSYAWARAH TUKANG LEIDENG SE-ACEH

Para pimpinan tukang leideng se-Aceh atau dengan bahasa keren-nya para Direktur PDAM Aceh yg berhimpun dalam satu wadah organisasi Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) Daerah Aceh, pada tanggal 12 s/d 13 Februari 2010 berlokasi di ruang meting hotel Danau Toba, Medan, melaksanakan Musyawarah Perusahaan Air Minum Daerah (Mapamda) Aceh empat tahunan dalam rangka pemilihan kepengurusan DPD Perpamsi Aceh priode tahun 2010 - 2014.

Dari sembilan belas PDAM seluruh Aceh yang terdaftar dalam wadah organisasi Perpamsi Aceh tersebut, hampir seluruh utusan hadir mengikuti rapat empat tahunan ini kecuali 2 utusan yg berhalangan hadir yakni PDAM Aceh Jaya, Calang (Syamsul Bahri, SE) dan PDAM Tirta Tawar, Takengon (Bukhari, SE).

Ke 17 utusan tersebut terdiri dari 15 direktur/kepala yakni Husaini, ST (PDAM Tirta Aneuk Laot, Sabang), Junaidi, SSos (PDAM Tirta Daroy, Banda Aceh), T.Novizal Aiyub, SE Ak (PDAM Tirta Montala, Jantho), Drs. Asmadi Ajis (PDAM Tirta Monbaro, Sigli), Isfadli Yahya, SE (PDAM Kr.Peusangan, Bireun), Ir. Faisal S (PDAM Tirta Peusada, Idi), Marzuki (PDAM Tirta Keumuneng, Langsa), Suheiri (PDAM Tirta Tamiang, Kuala Simpang), Chairuman, SE (PDAM Tirta Meulaboh, Aceh Barat), Sakdah, ST (PDAM Tirta Naga, Tapak Tuan), Ir. Azwan Azis (PDAM Tirta Singkil), Arizal Agusnar, SE (PDAM Tirta Sejuk, Blang Kejeren), Ir. Mansyur Komaruddin (BPAM Bener Meriah), Ir. Khairul Anwar (PDAM Agara Kutacane) dan Ir. Rasmal Kahar (PDAM Tirta Fulawan Simeulue). Sedangkan 2 orang lagi adalah Ulil Amri, ST Kepala Bagian Teknik BPAM (Badan Pengelola Air Minum) Pidie Jaya dan Zulfikar, SE Kabag SDM PDAM Tirta Mon Pase Lhokseumawe selaku utusan mandat mewakili direktur masing-masing. Selain peserta inti tersebut diatas, acara ini juga dihadiri oleh beberapa personil unsur panitia pemilihan serta Bendahari DPD priode lalu (Dra. Rosmala). Musyawarah yg sangat bersejarah untuk kesekian kali ini, juga dihadiri tamu undangan dari beberapa perusahan yg bergerak di bidang industri perpipaan/asesoris air minum khususnya wilayah distributor Medan & Aceh.

Pemilihan berjalan mulus dan lancar --tanpa bersitegang urat leher laiknya seperti terjadi pada beberapa pemilihan kepengurusan lainnya/ormas/orpol-- dengan melakukan voting terhadap 2 kandidat calon ketua yakni Junaidi, SSos direktur PDAM Tirta Daroy Banda Aceh serta incumbent Teuku Novizal Aiyub, SE,Ak direktur PDAM Tirta Montala, Jantho. Hasil yang diperoleh hampir 90% (15 suara) memilih kembali T.Novizal Aiyub, SE Ak untuk menakhodai kepengurusan Perpamsi Daerah Aceh priode 2010 s/d 2014.

Kemenangan Teuku Novizal Aiyub --yg akrab dipanggil Ampoen Ayub ini-- memang sudah diduga jauh-jauh hari, dikarenakan sosok kepemimpinannya yg egaliter dan sangat terbuka baik secara internal maupun eksternal dalam menjalankan biduk kepengurusan selama ini, dimana seperti diketahui bersama bahwa keberhasilan beliau selaku direktur PDAM Tirta Montala, Jantho di Kabupaten Aceh Besar adalah menjadikan perusahaan yg dipimpinnya --yg semula oleh auditor publik diklasifikasikan perusahaan sakit-- kini dikategorikan 'sangat sehat' dibanding PDAM-PDAM lainnya di provinsi Aceh --dengan pendapatan penghasilan netto 700 jt rupiah perbulan-- serta adanya nilai plus lainnya pada diri beliau yakni penguasaan bahasa asing diatas rata-rata dari para direktur lainnya, sehingga memudahkan organisasi dalam meraih peluang kerjasama dengan investor lokal/asing. Hal ini tergambar jelas ketika Ampoen Ayub dalam pidatonya yang gamblang dan berapi-api --setelah terpilih kembali-- menekankan dan menghimbau pada seluruh anggota Perpamsi Aceh agar mengurangi ketergantungan PDAM dari bantuan APBD maupun APBN walaupun bantuan itu sifatnya sharing penyertaan modal yang ujung-ujungnya nanti bisa berakibat keterikatan dan ketidak mandirian PDAM itu sendiri, ditekankan lagi oleh beliau bahwa selayaknya PDAM haruslah dijalankan secara mandiri dan professional serta bijak menjalankan bisnis layanan air minum pada masyarakat Aceh khususnya yg sebahagian besar rata-rata dibawah garis kemiskinan. Salah satu cara untuk pemberdayaan itu adalah melaksanakan disiplin anggaran serta mengajak kerja sama saling menguntungkan dengan pihak investor lokal maupun asing lainnya.

Dalam acara musyawarah pemilihan kepengurusan tersebut --yg dilaksanakan selama dua hari di room meeting Hotel Danau Toba Medan--, juga diselingi dengan presentase peralatan asesoris water-meter yang dilakukan oleh salah satu agen distributor peralatan air minum yang berdomisili di Medan, PT.Jasari. Salah satu peralatan anyar --khususnya asesoris air minum-- yang diperkenalkan atau dipromosikan adalah alat sensor bench mark buatan negara tetangga Malaysia yang berguna untuk memeriksa ke-akuratan alat water-meter apakah masih berfungsi atau telah rusak, sehingga dengan menggunakan peralatan pengukur tersebut maka alat water-meter yg mengalami kerusakan dapat dilakukan kalibrasi kembali atau diganti total. Peralatan lainnya yg di-promokan adalah suatu perlengkapan lapangan untuk perbaikan kebocoran --instant (tinggal pakai)-- terutama pada pipa induk/distribusi yg pada umumnya pipa-pipa yg mengalami kerusakan/bocor dilakukan penanganan menyeluruh dengan membongkar/menggali pipa yg mengalami kerusakan, padahal yg perlu ditangani kerusakan tersebut hanya beberapa inchi. Dengan adanya peralatan penambalan kebocoran tersebut --mirip seperti clamp sadle--, pembongkaran dan penggalian panjang dapat dihindari, dimana perbaikan cukup hanya menggali disekitar lokasi pipa rusak itu saja, sehingga diperoleh effisiensi waktu dan tenaga saat perbaikan jaringan pipa air minum.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Japanese atawa chinese ini ya?

Anonim mengatakan...

Hebat yg komentar bisa bahasa Japan daripada Ampoen Aiyub yang hanya bisa berbahasa Inggeris!
Wkk wkk wkk..