Kamis, Oktober 22, 2009

Kerjasama sektor air Belanda-Aceh Utara berlanjut

Thursday, 22 October 2009 07:30


Warta - Aceh
WASPADA ONLINE

ACEH UTARA - Direktur utama PDAM Tirta Mon Pase, Zulfikar Rasyid, mengatakan, kerjasama sektor air Belanda – Aceh Utara terus berlanjut.

“Tim sektor air Belanda mendukung sektor air Sumatera (SAB-SAS) bagian Utara, dan sudah meninjau instalasi pengolahan air bersih, atau Water Treatment Plant (WTP) yang dibangun dua tahun lalu, di desa Babah Krueng, kecamatan Sawang, pedalaman Aceh Utara,” kata Zulfikar Rasyid, kepada Waspada, tadi malam.

Sejak dibangun, katanya, dua WTP itu tidak sempat berfungsi, karena belum sempat dibangun jaringan transmisi dan distribusi sepanjang 18 kilometer. Sejumlah fasilitas pada instalasi penolahan air bersih/WTP itu sudah ada, seperti storage building, reservoir, genset building, chemical building dan officer building.

Namun, karena lama menganggur sehingga dua WTP di desa Babah Krueng (pedalaman Sawang) yang kapasitas 30 liter air/detik itu sudah hilang, sebagiannya sudah diungsikan ke WTP lain di Aceh Utara.

“Tim perusahaan air bersih (air minum) negeri kincir angin itu meninjau, dalam rangka merajut kerjasama kembali dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mon Pase, Aceh Utara,” jelasnya.

Zulfikar meminta warga Aceh Utara dan kota Lhokseumawe, bersabar terhadap dilema distribusi air yang bermasalah akhir-akhir ini. “Kita akan menata kembali dengan menggandeng pihak donatur, menuju PDAM mandiri tanpa harus seluruhnya kepentingan PDAM bergantung pada sharing anggaran daerah, atau uang rakyat,” katanya.

Menurutnya, kebutuhan air minum bagi masyarakat Aceh Utara dan kota Lhokseumawe sangat mutlak. “kita mengharapkan bantuan jor-joran dari NGO asing, seperti pada masa bencana gempa-tsunami di Aceh, kini sudah tidak masanya lagi. Nah, tergantung kepiawian kita mengajak kersama secara simbiose matualistis, demi memenuhi hajat hidup masyarakat di sini,” sebutnya.
(dat07/waspada)



Tidak ada komentar: