Jumat, Mei 15, 2009

Dewan Temukan Mobil Tangki PDAM Dijual

Direktur PDAM: Coba Buktikan

15 May 2009, 09:00 Nanggroe Administrator

MEULABOH - Panitia khusus DPRK Aceh Barat, menemukan satu unit mobil tangki aset PDAM Tirta Meulaboh telah dipotong-potong lalu dijual perkilo ke pasar beberapa pekan lalu. Dalam kunjungan Kamis (14/5), pansus menemukan mesin PDAM di Kecamatan Kaway XVI tidak pernah diperbaiki sehingga masyarakat sejak beberapa pekan terakhir mengalami krisis air bersih.

Koordinator pansus, Ramli, kepada Serambi, Kamis (14/5) mengatakan, ia mencek kondisi PDAM bersama anggota dewan Babussalam Oemar, Saiful, T Risman, Samsuddin, Ridwan Zainal, dan Nasri. Pihaknya menemukan sebuah mobil aset PDAM yang dibeli melalui APBK telah dijual kilo. Mobil yang telah dicincang ujar Ramli dikerjakan di bengkel kompleks STM/SMK 2 Meulaboh. “Hasil tim kita ke STM diketahui bahwa besi yang dipotong-potong itu dijual sekitar 20 hari lalu dalam dua tahap,” ujarnya.

Dikatakan, pada tahap pertama dijual seberat 742 kilogram dan tahap kedua 15 kilogram yang dijual ke sebuah lokasi di Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan. Ia menuding pekerjaan ini dilakukan atas perintah Direktur PDAM yang baru dilantik beberapa bulan lalu. Menurut Ramli, mobil tangki yang telah disalahgunakan dijual ke pasar adalah jenis Isuzu dan kasus temuan penjualan aset itu akan dilaporkan ke polisi guna diusut tuntas. Ia mengungkapkan, Pansus menemukan sebuah mesin PDAM di Kecamatan Kaway XVI tidak beroperasi lagi sehingga masyarakat kesulitan air bersih. Dari pengakuan staf mesin rusak sudah dilaporkan ke direktur, akan tetapi direktur tidak mau memperbaiki dengan alasan tidak jelas.

Silakan Tunjukkan Bukti
Dihubungi terpisah, Direktur PDAM Tirta Meulaboh, Safrizal membantah temuan DPRK. Ia mempersilakan pansus menunjukkan bukti bila memang ada mobil PDAM dipotong-potong lalu dijual perkilo. “Coba buktikan terdata tidak di DPKKD, jangan cari-cari kesalahan orang,” katanya.

Safrizal juga menyatakan, pansus dewan ke PDAM dinilai salah alamat. Seharusnya tim ini melihat ke Dinas Cipta Karya dan SDA terhadap saluran air di kawasan Kaway XVI senilai Rp 4,5 miliar yang sampai sekarang belum rampung. Ia menyebutkan sejauh ini PADM belum menerima terhadap proyek tersebut.(riz)

Tidak ada komentar: