Kamis, April 16, 2009

Banda Aceh Defisit Air Bersih

16 April 2009, 15:50 Kutaraja Administrator

BANDA ACEH - Akhir tahun 2009, warga Kota Banda Aceh diperkirakan akan semakin kekurangan air bersih. Suplai air dari PDAM Tirta Daroy mengalami defisit hingga 16,22 persen akibat belum berfungsinya jaringan pipa baru dan pencatatan water meter yang tidak akurat. Hal itu terungkap dalam diskusi antara pihak manajemen PDAM Tirta Daroy dengan sejumlah warga Banda Aceh dan Aceh Besar, yang difasilitasi Palang Merah Irlandia, Rabu (15/4).

“Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) akhir Tahun 2009, diperkirakan tingkat kehilangan air mencapai 16,22 persen. Dengan asumsi, yang didistribusikan sebesar 1.358.465 M3 dan air yang terjual sebesar 1.138.052 M3,” ungkap Azhari, Direktur Keuangan PDAM Tirta Daroy, dalam diskusi yang juga dihadiri sejumlah lembaga donor, kemarin.

Dia menjelaskan, penyebab kehilangan air itu dikarenakan pembacaan water meter yang terpasang tidak akurat. Disamping masih menggunakan jaringan pipa lama yang rawan terjadi kebocoran, dan belum berfungsinya jaringan pipa baru secara optimal.

“Sedangkan penyebab putusnya suplai air ke Desa Deah Raya dan Alue Naga, karena kerusakan jaringan pipa sekunder dari jalur Tibang ke Alue Naga. Hal itu akibat pembangunan jalan di desa setempat. Untuk mengantisipasinya, dalam waktu dekat kami akan melakukan perbaikan jaringan melalui pipa sekunder,” kata Azhari. Dalam kesempatan itu, sejumlah pelanggan PDAM Tirta Daroy dan PDAM Tirta Montala juga menyampaikan keluhannya. Mereka meminta, PDAM tidak melakukan penggalian pipa berulang-ulang. Sehingga mengorbankan pelanggan.

“Menurut kami permasalahan yang dihadapi PDAM selama ini karena kurangnya koordinasi antara PDAM dengan pihak terkait lainnya, dimana saat dilakukan perbaikan ada saja pihak lain melakukan penggalian di lokasi tersebut. Sehingga jaringan yang sudah diperbaiki rusak kembali,” ungkap Muhammad, warga Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Smentara itu, gangguan pendistribusian air akan terjadi pada jaringan pipa ke bagian utara Banda Aceh, yaitu Kecamatan Syiah Kuala, Kuta Alam dan Ulee Kareng. Serta bagian selatan yaitu Kecamatan Baiturrahman, Luengbata, Meuraxa, Kutaraja, Bandaraya dan Jayabaru. Seperti dikatakan, gangguan distribusi air ini karena masih berfungsinya pipa tersier lama dan belum berfungsinya jaringan baru secara optimal.(tz)

Tidak ada komentar: