Selasa, September 01, 2009

Arus listrik PDAM unit Penanggalan diputus

Tuesday, 01 September 2009 09:32


Warta - Aceh
WASPADA ONLINE

SUBULUSSALAM - Dipastikan menunggak tagihan rekening listrik periode Mei, Juni dan Juli 2009 sebesar Rp39.949.480, arus listrik PLN ke PDAM unit Penanggalan diputus. Hal ini juga berakibat terputusnya penyaluran air bersih ke rumah ratusan warga Pemko Subulussalam oleh PDAM unit Penanggalan sekira tiga pekan terakhir.

Efek lainnya, sejumlah pelanggan PDAM itu terpaksa memanfaatkan arus sungai terdekat, bahkan sungai Kombih yang selama ini menjadi sumber sedotan PDAM itu.

Sejumlah warga malah mengaku sangat kecewa dengan fenomena ini dan menyesalkan indikasi ketidakseriusan pemerintah setempat dalam melayani masyarakat untuk pengadaan air bersih.

“Masa cuma sekitar empat puluh juta saja pemerintah tak sanggup, padahal air sumber kehidupan masyarakat,” sesal warga, pagi ini.

Informasi besaran tunggakan ini diperoleh melalui surat manajer PT PLN (Persero) wilayah Aceh cabang Subulussalam, M Arief Mudhari kepada PDAM unit Penanggalan No. 435/500/SBS/2009 tertanggal 15 Juli 2009 tentang Pemakaian Listrik PDAM Unit IKK Penanggalan.

Selain tunggakan itu, Arief juga menyebutkan kalau PDAM ini memakai ampere yang melebihi kapasitas terpasang sehingga Alat Pengukur dan Pembatas (APP) daya listrik milik PT PLN (Persero) Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam Cabang Subulussalam yang terpasang di instalasi PDAM itu terbakar sebanyak dua kali dan terakhir, Sabtu (11/7).

Faktanya, dari kapasitas terpasang sebesar 3 x 100 ampere, PDAM setempat memakai sebesar 3 x 150 ampere. Seperti sumber pelanggan air PDAM di sana , tidak terpasoknya air PDAM ke rumah pelanggan sekira tiga pekan terakhir sangat merugikan masyarakat terkait.

Informasi ini juga menjawab sejumlah teka-teki yang berkembang di daerah ini, menyoal tidak beroperasinya sumber air bersih PDAM Penanggalan. Seperti isu, tidak mengalirnya air PDAM ke rumah warga akibat pengelola PDAM, Suhadi menderita sakit, tidak seriusnya pemerintah setempat membiayai dana operasional PDAM dan sejumlah isu lainnya.

Bahkan masyarakat setempat juga sangat menyayangkan alasan tidak berjalannya PDAM di sana hanya akibat sakitnya, Suhadi salah seorang tenaga teknis PDAM setempat. Saat dikonfirmasi, Suhadi melalui ponselnya yang diterima seseorang di ujung ponselnya, Medan , Rabu (29/7) mengatakan kalau yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit. “Kami atau Jumat baru bisa pulang,” aku penerima ponsel Suhadi.

Dalam surat yang salinannya disampaikan kepada Walikota Subulussalam, Moh. Arief Mudhari mengingatkan pihak PDAM untuk menambah daya terpasang atau harus menyesuaikan pemakaian dengan daya terpasang guna menghindari terjadinya kasus serupa serta melunasi tunggakan jika arus listrik ke sana ingin disambung kembali.
(dat01/ann)

Tidak ada komentar: