Sabtu, Mei 02, 2009

Air PDAM Mati, Warga Kelimpungan

2 May 2009, 09:14 Nanggroe Administrator

KUALA SIMPANG – Distribusi air dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Aceh Tamiang kepada pelanggan sudah enam hari mandeg alis “mati”, akibatnya sejumlah warga Kota Kuala Simpang dan sekitarnya kelimpungan dan terpaksa menumpang mandi ke rumah tetangga. Nova (26) warga Kampong Dalam, Kecamatan Karang Baru kepada Serambi, Jumat (1/5) mengatakan, sejak enam hari lalu air PDAM tidak terdistribusi kepada pelanggan, sehingga membuat ia kelimpungan untuk keperluan rumah tangga.

Bahkan sejak air PDAM tidak ngalir, Nova mengaku tidak melakukan atifitas memasak. “Karena tidak ada air, kami terpaksa tidak masak, beli nasi dan air minum di luar,” ujarnya dan menambahkan setiap pagi dan sore terpaksa mengungsi ke tempat famili ke perumahan BTN Desa Bundar untuk mandi. Dikatakan Nova, kondisi ini sangat merugikan pelanggan karena pelayanan yang diberikan perusahaan air minum tersebut tidak memuaskan. Padahal setiap bulan mereka membayar rekening air tepat waktu. “Jika kami telah membayar rekening air, pihak PDAM mengenakandenda sebesar Rp 5.000,” ujarnya lagi.

Informasi lain yang diperoleh Serambi menyebutkan, air PDAM hanya mengalir pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, itupun untuk rumah yang berada di sekitar jalan Medan–Banda Aceh. Sedangkan rumah yang berjarak sekitar 200 meter dari jalan tersebut airnya tidak mengalir lagi. Sebagian besar rumah tangga di Desa Kampong Dalam tidak memiliki sumur galian dan sumur bor karena daerah tersebut salah satu desa yang banyak gasnya di bawah tanah sehingga dilarang membuat sumur bor. “Dengan kondisi geografis tersebut seharusnya PDAM lebih mengutamakan distribusi air ke Desa Kampong Dalam karena sebagian besar rumah tangga didaerah tersebut bergantung pada air PDAM,” ujar seorang warga. Hingga kemarin belum didapat konfirmasi dari Kepala PDAM Tamiang menyangkut kemacetan distribusi air itu. (md)

Tidak ada komentar: