Minggu, November 22, 2009

Peresmian Instalasi Air Bantuan Norwegia



Pimpinan Palang Merah dari Oslo-Norwegia (Mrs. Dagne Hordvei) pada Sabtu 21/11/2009 disaksikan/didampingi oleh Bupati Simeulue (Drs.Darmili), Pimpinan Federasi Palang Merah Dunia Internasional (Mr.Ebrahim), Pimpinan Palang Merah Norwegia cabang Indonesia (Mr.Pergunan Jansen), Sekretaris PMI Provinsi Aceh (Drs.Idrus Hayat) serta ribuan masyarakat Simeulue di Kecamatan Simeulue Barat sedang melakukan pengguntingan pita sebagai simbol resminya layanan jaringan instalasi air bersih (PDAM unit Sibigo) yg akan melayani penduduk di Kecamatan Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.
Pembangunan rehabilitasi & rekonstruksi sarana prasana air bersih yg dimulai pasca gempa tsunami lalu menelan biaya Rp. 6 milyar lebih mencakup pembuatan 2 unit sumber intake baru, 1 unit bangunan reservoar air kapasitas 500 M3, penggantian 2 set mesin pompa bertekanan tinggi, 1 unit jaringan pipa induk transmisi & distribusi sepanjang lebih kurang 10.000 meter serta pengadaan & pemasangan alat perlengkapan meteran (Watermeter) pada penduduk secara gratis sejumlah 664 unit.

Kamis, November 12, 2009

PDAM Tirta Tawar Fungsikan Intake 50 Liter/Detik

Atasi Krisis Air Bersih di Takengon

Water Intake proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Bukit Oregon, Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Rabu (11/11), mulai difungsikan.

TAKENGON - Guna mengatasi krisis air bersih yang melanda Takengon, Aceh Tengah, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tawar, Rabu (11/11) mulai memfungsikan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang menempatkan water intake (bendungan air) prosessing air bersih dengan kapasitas 50 liter per detik.

Proyek yang dibangun di Bukit Oregon Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, itu diresmikan oleh Bupati Ir H Nasaruddin MM didampingi Wakil Ketua DPRK Muhammad Nazar, dan Kepala Satker Pengembangan Air Minum Ibukota Kecamatan Direktorat Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum (PU), Irman Djaya. Irman Djaya, Rabu (11/11) mengatakan, dengan beroperasinya proyek bendungan dan pompa air di Kampung Mendale, krisis air bersih yang melanda Kota Takengon akan segera teratasi. Water Intake yang dibangun di Mendale itu memiliki kapasitas dapat 50 liter per detik, sehingga mampu memasok air bersih bagi 30 ribu jiwa warga Kota Takengon yang meliputi Kecamatan Kebayakan, Lut Tawar dan Kecamatan Bebesen.

Dikatakan, sumber aitr minum pada intake Mendale disedot dari Danau Laut Tawar dengan menggunakan dua buah pompa air, kemudian air Danau Laut Tawar dimasukkan ke water intake di Bukit Oregon dengan menggunakan pipa berdiameter 300 milimeter. Instalasi air bersih PDAM Tirta Tawar yang dibangun di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, itu dibangun dengan dana Rp 15 miliar, dengan rincian dana APBN melalui Direktorat Cipta Karya sebesar Rp 10,5 miliar, dan dana pendamping dari APBK Aceh Tengah sebesar Rp 4,5 miliar.

Rencana awal, proyek instalasi air yang dibangun itu berkapasitas 100 liter per detik, namun, sebagai tahap awal hanya dibangun untuk kapasitas 50 liter/detik. “Harapan kami dengan mulai dioperasikannya SPAM ini, akan menjawab krisis air yang melanda Kota Takengon dan sekitarnya,” pungkas Irman Djaya.(min/c35-SerambiNews)

Minggu, November 08, 2009

Tim Terpadu Periksa Intake Air Bersih Mendale

8 November 2009, 08:05 Nanggroe Administrator

TAKENGON – Tim Terpadu dari Provinsi Aceh, diturunkan untuk mengecek lokasi pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang menepatkan water intake (bak penampung) di kawasan Oregon, Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Rabu (4/11). Pasalnya pembangunan fasilitas tersebut sempat menuai protes dari sejumlah masyarakat yang berdekatan dengan lokasi pembangunan. Protes yang disampaikan oleh masyarakat melalui Ikatan Pemuda Aceh (IKAPEDA) Aceh Tengah beberapa waktu lalu, menuding pembangunan bak penampung SPAM di daerah itu tidak dilengkapi dengan dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Selain itu, pembangunan bak penampung SPAM di kawasan Oregon, dinilai oleh IKAPEDA dan sejumlah masyarakat akan melahirkan bencana baru bagi warga yang tinggal tepat di bawah lokasi pembangunan bak penampung proyek SPAM milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tawar, Takengon. Menanggapi permasalahan itu diturunkan sejumlah ahli di bidang hukum, lingkungan, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) yang tergabung didalam Tim Terpadu, untuk meng crosscek laporan yang disampaikan oleh IKAPEDA.

Seorang anggota Tim Terpadu Yanis Rinaldi, saat ditanya Serambi, Rabu (4/11), menjelaskan diturunkannya Tim Terpadu ini, untuk menindaklanjuti laporan yang diterima dari IKAPEDA terkait dengan pembangunan bak penampung air di Kawasan Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan. Namun, dari hasil peninjauan tersebut, Tim Terpadu belum berani untuk memberikan penjelasan. “Tugas kami hanya melakukan survei dan untuk saat ini kami tidak bisa memberi keterangan secara versial,” kata Yanis Rinaldi.(c35)